Selasa, Oktober 28, 2008

Salam dari Bu RT


Hai warga Puri, mari bangun kompleks kita. Jangan malas! Mari saling bantu-membantu! Saling tolong-menolong! Mari guyub! Apa yang kurang, mari kita perbaiki! Setiap orang berusaha saling mengisi! Yang punya keterampilan, ayo berkreasi mewujudnyatakan 'kebisaan'itu agar bisa menjadi berkat bagi orang lain! Jangan sampai ada perpecahan! Hindari munculnya 'gang-gang'-an! Semua adalah sama di mata Allah! Selama kita hidup kita masih saling membutuhkan. (A8)

Kamis, Oktober 23, 2008

penghijauan

Setuju sekali........

Penghijauan memang perlu digalakkan, karena selain untuk merindangkan, menyejukkan lingkungan, pohon2 atau tanaman perlu untuk mengurangi polusi.......dan untuk di kawasan PPR, polusi debulah yang sampai saat ini masih sangat dirasakan cukup mengganggu oleh warga PPR.

Tapi perlu diingat, untuk menempatkan sebuah pohon, perlu adanya lahan untuk tempat pohon tersebut berdiri dan kedalaman tanah, sedangkan di kawasan PPR lebar jalan yang ada kurang lebih 6 m, sedangkan trotor sendiri kurang lebih 50 cm dan dibawah trotoar terdapat selokan padahal untuk menanam pohon besar perlu kedalaman tertentu. Sebagai wacana saya coba berikan ilustrasi penempatan pohon seharusnya di trotoar.

















































Rabu, Oktober 22, 2008

Pohon Sono atau Angsana di PPR . . . siapa ingin?






Pernah lihat pepohonan sono atau angsana di kawasan jalan Walikota Mustajab dan kawasan industri SIER di Rungkut? Betapa rindangnya? Betapa indahnya? Betapa ayem dan nyamannya meski terik matahari bersinar kuat menohok bumi kita!
Saat ini siapa yang tidak merasa gerah dan panas di siang hari? Malam pun hawa terasa panas, udara bikin gerah, apalagi siang!
Semua orang mulai akrab dengan istilah Global Warming atau Pemanasan Global. Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Lalu apa kaitannya dengan pohon sono????
Saya bermimpi, hunian kita ini akan terasa indah dan nyaman jika kita mau menanam pohon sono! Saya membanyangkan di hampir setiap rumah, di bagian depan, dekat jalan, ditanamlah pohon sono. Beberapa tahun kemudia tatkala semua orang sambat dengan udara panas, barangkali kita bisa nyaman duduk-duduk di depan rumah kita karena pepohonan sono berjejer rapi di sepanjang tepi jalan perumahan kita. Apakah itu hanya sekadar mimpi?? Apakah itu tidak mungkin terjadi??
Saya ingin memiliki keluarga, yang selalu ramah menyapa orang yang lewat jalan depan rumah. Oleh karena itu di depan rumah harus ada naungan pohon yang rindang. Saya ingin setiap keluarga di PPR suka bercengkrama meski siang hari di depan rumah, karena ada pohon rindang yang menaungi. Ketika setiap orang mulai merasa santai dan nyaman tinggal di rumah dan kompleks perumahannya, lalu setiap orang mulai senang berinteraksi, tak ada lagi sepi, tak ada lagi egoisme yang membuat diri menjadi eksklusive karena terlalu sering berdiam dalam rumah, di kesejukan AC. menghindari panas terik matahari. Keengganan untuk bergaul itu bakal sirna kalau ada pepohonan di sepanjang PPR tercinta kita. Mungkinkah itu?????? (A20)

Senin, Oktober 20, 2008

Tawaran Bantuan Pembangunan Sudetan buat Kampung Kita

Permasalahan sudetan di kampung kita belum terselesaikan sampai detik ini. Developer sialan (BSB) beserta kroni2nya sudah hilang seperti ditelan bumi. Sementara warga PPR sendiri sepertinya sudah mulai lupa.
Meski dampaknya belum terasa, setiap warga PPR pasti merasa resah sekaligus was-was. Kekhawatiran itulah yang secara tidak sengaja sempat saya diskusikan dengan salah seorang anggota DPRD Jatim. Alhamdulillah, ternyata dia memberi solusi yang sekiranya perlu dipertimbangkan masak-masak oleh warga PPR.
Si anggota DPRD itu memberi saran kepada saya untuk mengajukan proposal pengerjaan sudetan di kampung kita paling lambat 1 November. Dia berjanji bakal meneruskan proposal itu untuk dimasukkan ke Pemprov Jatim. Katanya, di Pemprov memang ada alokasi anggaran untuk kesejahteraan masyarakat. Syaratnya, tidak boleh untuk pembangunan tempat ibadah (masjid, gereja, pura, dll).
Saya sempat memancing si anggota DPRD itu dengan pertanyaan apakah bantuan itu memiliki tendensi tertentu? Seperti kewajiban memberi suara kepadanya atau partainya. Maklum, Pemilu sudah hampir dekat. Apalagi, seperti yang saya dengar, di beberapa tempat sampai ada perjanjian tertentu. Seperti, warga diwajibkan membuat pernyataan tertulis bakal mencoblos yang bersangkutan.
"Tidak. Tidak perlu seperti itu! Saya tidak memaksa warga kampung Anda memilih saya pada Pemilu 2009 nanti," ujarnya menyakinkan saya.
Saya belum bisa memberi kepastian. Sebab, semua ini terserah kepada warga PPR. Yang pasti, si anggota DPRD tadi meminta agar proposalnya dibuat secepat mungkin, sebelum 1 November. Bagaimana? (A11)

Undangan untuk Berpartisipasi Menulis di Blog Kita


Sampai hari ini, Senin, 20 Oktober 2008, undangan menulis bagi seluruh warga PPR, belum disambut baik. Barangkali bisa dimengerti, alasan utama adalah tidak banyak warga yang pada saat bekerja di kantor berhadapan dengan laptop atau PC. Atau jika iya, maka tidak selalu laptop dan PC dalam kondisi ON. Atau jika selalu ON, barangkali pekerjaan sangat banyak sehingga tidak dapat menyisihkan waktu untuk sedikit menulis. Atau jika sudah menulis, mungkin belum ada kesempatan meng-upload tulisan dan foto-foto yang dipunyainya. Oke, tidak masalah atau tepatnya tidak bakal menjadi masalah besar.

Kita masih punya waktu banyak untuk mensosialisasikan web blog kita kepada para tetangga. Dan masih ada pula kesempatan untuk memperkenalkan blog itu kepada anak-anak kita. Yang penting pada hari ini, kita semua sudah merasa bahwa, komunitas di dunia maya ini dibutuhkan. Nah, jika kebutuhan itu ada, maka berikutnya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil jika, tingkat partisipasi menulis blog ini semakin tinggi. Warga punya kebanggaan bahwa kita telah hadir dalam percaturan di era cyber space ini. Kompleks kita telah tercatat dalam search enggine mana pun, dan setiap orang di muka bumi ini dapat mengkaksesnya meski hanya mereka yang bisa bahasa indonesia saja. Ketika PPR sebagai sebuah hunian dan RT, telah mampu memanfaatkannya sebagai media komunikasi, itu saja sebenarnya sudah cukup. Toh, waktu masih terus berjalan.

Jadi apa yang sebaiknya Anda lakukan sekarang menyikapi perkembangan web blog ini dan pentingnya bagi kualitas interaksi kita kelak??

Ya..paling tidak...mulai menulislah........mulailah membuat catatan untuk kegiatan yang tampaknya menarik diberitakan. Apa pun yang kadang lepas dari kaca mata warga lain dan Anda ketahui, tulislah itu! Sampaikan opini Anda! Kadang kita bisa hadir di aktivitas bercengkerama di balai RT, atau di dipan depan rumah Pak Anwar atau di pos satpam. Kadang energi kita sudah tinggal sedikit, sehingga untuk bercengkerama dengan keluarga pun hanya bisa kita lakukan di dalam kamar tidur.

Selamat berbagi cerita. Ketika Anda mulai menulis untuk web blog kita ini, ingatlah bahwa berita Anda itu kelak akan mewarnai perjalanan sejarah kompleks PPR kita! (A20)

Selasa, Oktober 14, 2008

Kompleks Kita Belum Aman!

Rumah B-23 yang masih kosong tampaknya sering dijadikan jalan tembus menuju Pulungan. Efek dari dibangunnya rumah di timur PPR adalah tanah diurug tinggi dan tembok B-23 pun hanya sebatas dada. Rupanya kondisi ini sering dimanfaatkan oleh beberapa anak - remaja - pemuda untuk akses cepat dengan melompatinya. Ini sungguh kondisi rawan! Kebiasaan itu harus segera dihentikan!

Senin, Oktober 13, 2008

PPR Menuju Kampung Bervisi Masa Depan



Tulisan Indra Sanjaya yang pernah dimuat di harian Suara Merdeka, tanggal 11-Nov-2007 halaman 20 ini barangkali bisa menginspirasi kita warga PPR untuk mulai didiskusikan dalam perbincangan santai. Ini menindaklanjuti wacana yang telah bergulir, entah siapa yang memulai: di antaranya ada Pak Johan, Mas Didin, Pak Firman, Pak Rocky, dan entah siapa lagi.


Akhir-akhir ini, kita sering mendengar istilah RT/RWnet yang dipopulerkan oleh bapak Onno W. Purbo, mantan dosen ITB. RT/RWnet merupakan sarana membagi akses internet untuk perumahan (antar tetangga) agar biaya akses bisa ditekan tetapi tetap mendapatkan internet berkecepatan cukup. Apakah anda sudah mengetahui bahwa RT/RWnet bukan sekedar internet?
Kita dapat memanfaatkan jaringan ini untuk sarana komunikasi terpadu untuk warga, misalnya telepon setempat (mirip PABX), papan pengumuman elektronik, atau bahkan untuk kamera keamanan di semua sudut perumahan.
Ada dua media penghantar untuk jaringan ini yaitu wireless dan kabel. Instalasi wireless menjadi favorit dalam RT/RWnet saat ini, karena pemasangannya mudah dan cepat. Kabel merupakan media yang paling bagus, tetapi paling menyulitkan dalam instalasi.
Bagi “calon perumahan” (perumahan yang dalam tahap pembangunan), dianjurkan menggunakan infrastruktur kabel. Ada dua tipe jaringan kabel yang perangkatnya (master dan client) cukup banyak di pasaran, yaitu DSL (data “menumpang” di suara/telepon) atau menggunakan kabel jaringan (UTP atau STP).
Jika menggunakan kabel jaringan, telepon antar tetangga yang dapat digunakan adalah IP Phone atau software seperti SJPhone atau Skype.
Seperti yang kini digunakan oleh Telkom, DSL merupakan teknik melewatkan data via jaringan telepon biasa. Diperlukan sentral telepon PABX dan switch DSL di pusat, dan modem DSL di tiap rumah.
Banyak ragam dan jenis perangkat wireless saat ini. Selain harganya yang semakin murah, mudah diperoleh, dan instalasi yang tidak sulit, perangkat wireless pada frekuensi 2.4GHz tidak diperlukan ijin asal tidak mengganggu pengguna yang lain. Kecepatan tertinggi wireless saat ini sudah hampir menyamai kecepatan kabel Fast Ethernet.


Media Komunikasi Antar Warga
Kita belum tentu dapat berkomunikasi dengan tetangga setiap hari. Cukup menyediakan satu server untuk pusat pesan, pengumuman dan komunikasi lain antar tetangga atau dari pengurus RT/RW dapat disampaikan dengan lengkap di sini.
Dengan beberapa modifikasi, telepon, Video Call, atau bahkan Video Conference dari internet (luar jaringan RT/RWnet) dapat dilakukan tanpa kesulitan.


Memperketat Keamanan
Bagi perumahan yang menggunakan gerbang tunggal dan dijaga petugas keamanan, penambahan kamera berbasis IP (IP cam) sangat membantu mengawasi keluar masuknya tamu di saat yang dibutuhkan. Dokumentasi tamu yang keluar masuk dan pengawasan sudut-sudut rawan perumahan oleh “webcam” akan menjadi lebih menarik jika dapat diakses dari tempat kerja “sang pemilik rumah” melalui internet. Petugas keamanan dapat melakukan konfirmasi via “telepon lokal perumahan” jika ada tamu atau sesuatu yang dicurigai. Bahkan di saat genting, pemilik rumah yang berada di luar rumah bisa dihubungi dan dimintai konfirmasi tentang tamu atau kondisi di rumahnya dengan ditampilkan live di webcam.


Agar Anak betah di rumah
Anak-anak pun dapat memiliki komunitas “game online” dengan para tetangganya. Cukup banyak permainan komputer yang bisa terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Game online dari rumah cukup dapat mengurangi kekhawatiran orang tua berkaitan dengan hal-hal yang tidak diinginkan.
Masih banyak hal-hal lain yang bisa diaplikasikan pada jaringan komputer antar tetangga ini. Perkembangan yang pesat dibidang Teknologi Informasi akan memanfaatkan semua yang berhubungan dengan IP agar dapat berjalan secara efisien dan terintegrasi satu sama lain.


Nah, bagaimana perkembangan wacana ini selanjutnya?

Untuk sebuah perumahan yang bervisi masa depan, bicara soal teknologi yang sangat maju dan jauh dari kondisi keterbatasan kita saat ini, adalah sah-sah saja. Dan itu perlu dilakukan! (A-20)


Catatan:
Paket Exclusive: Senao ECB3220,Omni 15db Hyperlink,Box AP Rp2.785.000area coverage diatas 4KM2.
Paket Menengah:Senao SL2611,Omni 15db Finetic,Box AP, Rp 2.185.000area coverage 3-4KM3.
Paket Ekonomis: Edimax Broadbandrouter BR6204WG,Omni Lokal 20db,Box AP, Rp1.485.000,area coverage 1-2KM
BONUS: Panduan Manual Instalasi & Software
CP: 031-70419098www.netkom-wifi.com

(sumber: netkom store)

Minal Aidzin Wal Fa’idzin 1429 H





Betapa indahnya jika semua saling berbagi! Betapa indahnya jika semua mau merendah hati untuk saling bermaafan. Dan itu terjadi di hari Sabtu, 11 Oktober 2008 di kompleks perumahan Puri Permata Regency. Seluruh warga tumpah ruah, bersilatuhrami saling memberi salam dan maaf untuk kesalahan di masa lalu. Semua menjadi segar kembali. Semoga ini menjadi hari baru, fajar baru, spirit baru, dan moment baru bagi seluruh warga, bahwa kita hidup berdampingan untuk seluruh sisa usia kita, perlu saling bertegur sapa, saling mengingatkan, saling menguatkan, saling membantu, saling mendukung, untuk terwujudnya hidup harmonis dan sejahtera lahir batin.
Makanan yang limpah ruah itu adalah wujud sejahtera dan terpeliharanya kita. Jangan lupa bahwa masih ada saudara yang perlu ditilik karena berduka untuk siasati menyambung hidup di hari berikutnya. Mari terus peduli dan terus mau berbagi. Ketika rezeki telah dan terus mengalir untuk kita, adalah waktu berikutnya bagi kita untuk mengalirkannya bagi mereka yang membutuhkannya.
Terima kasih kepada seluruh warga yang telah 'repot' melaksanakan dan mensukseskan terselenggaranya acara Halal Bihalal warga PPR. Terima kasih pula pada seluruh team work production house Puri Permata Regency yang telah berhasil merampungkan produksi pertama film semi dokumentasi "Catatan Anak Puri Permata Regency", yang pada malam itu menjadi salah satu acara utama warga, Nonton Bersama film karya sendiri. Lepas dari banyak kekurangan yang ada, ini telah mampu mencerminkan bahwa, kita bisa menghasilkan karya yang melebihi ekspektasi kita, karena kita telah bersinergi menjadi satu tim yang solid dan kompak!

Bravo PPR! Mari terus saling "menjaga hati!"

Salam hangat selalu! (A20)

Jumat, Oktober 10, 2008

Undangan Halal-bihalal dan Silahturrahim RT 26 RW 01 Desa Pepe


Kepada Yth: Seluruh Warga RT 26 RW 01 Desa Pepe
Perihal: Undangan Silaturahmi/Halal Bihalal dalam Rangka Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1429H


Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu,
Kami mengundang segenap warga RT 26 RW 01 Perumahan Puri Permata Regency untuk menghadiri acara silaturahmi/halal bihalal dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri 1429H yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Sabtu, 11 Oktober 2008
Tempat: Balai RT 26 RW 01 PPR Pepe Sedati

Pukul: 19.00 WIB s/d selesai
Acara: 1. Silaturahmi/Halal Bihalal

2. Nonton Film Produksi RT 26
3. Makan Malam yang disajikan secara spontan oleh para Ibu
4. Karaoke
Demikian, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/Sdri kami ucapkan terima kasih.

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu,
Pengurus RT 26 RW 01 Desa Pepe

Kamis, Oktober 09, 2008

Lembur Demi Halal bi Halal


Badan capek setelah seharian kerja tak terasa bagi Pak Budi. Mata mulai mengantuk juga langsung hilang begitu sampai di Balai RT. Ditemani Bapak-Bapak yang lain (meski lebih banyak yang asyik ngobrol ketimbang membantu), Pak Budi mengeluarkan kreasinya mempersiapkan dekorasi untuk acara Halal bi Halal warga PPR yang rencananya dilangsungkan Sabtu (11/10). Tak terhitung sudah berapa banyak hasil kreasi seni yang disumbangkan Pak Budi. Hampir setiap ada kegiatan warga PPR, beliau selalu berinisiatif. Bahkan, sebelum yang lain memikirkan itu, dia sudah siap lebih dulu dengan konsep, tenaga dan bahan. Termasuk menghadapi acara Halal bi Halal pertama warga PPR ini. Terus berkarya Pak Budi! Kami berterima kasih padamu..........(A11)

LAHAN CIKAL BAKAL PPR DARI KETINGGIAN 200 M SAMPAI 10 KM






Anda bisa menemukan cikal bakal lahan rumah Anda? Mana SDN Pepe? Mana Chandra Mas? Mana Sedati Asri? Mana pula Juanda? Mana tanah masa depan kita? (A20)

LAHAN CIKAL BAKAL PURI PERMATA REGENCY


Ingin tahu bagaimana keadaan lahan cikal bakal PPR? Ini dia........ diambil pada tahun 2006 dengan menggunakan software Google Earth, dengan ketinggian 413 m dari udara! Nah... perhatikan....lahan kosong itulah yang sekarang menjadi tempat kita berdiam diri, berinteraksi bersama keluarga, dan bakal menghabiskan sisa usia kita. Di sebelah kanan tampak areal sekolah negeri Pepe dan perumahan Chandra Mas. Syukur sampai sekarang lahan persawahan itu masih banyak kita temui dan nikmati! Akan lebih baik jika kita melihat foto ini sambil membandingkan dengan foto masa kini. Naik apa ya supaya kita bisa ambil foto PPR sekarang dari ketinggian 413 meter? Selamat menikmati! (A20)

Rabu, Oktober 08, 2008

Menggarap Film untuk Acara Halal Bihalal: Tersendat-sendat, Terseok-seok, Mengkuatirkan!



Tulisan ini emang betul-betul ungkapan pesimisme saya, apakah penggarapan film semi dokumenter yang udah dimulai sejak tanggal 21 bulan September itu bisa berakhir dengan happy ending, yakni selesainya proses editing tepat waktu dan film yang dikemas dalam file DVD itu bisa ditayangkan untuk acara Halal Bihahal yang rencananya bakal digeber pada hari Sabtu, 11 Oktober 2008 jam 19.00 di Balai RT 26 RW 01.
Kenapa saya pesimis? Karena shooting untuk beberapa scene akhir baru selesai malam ini, Rabu 8 Oktober. Besok pagi teman Pak Dion baru mengeditnya. Jumat baru selesai. Dan itupun tanpa proses seperti plan semula, yakni: film yang udah diedit ditonton bareng kru PPR pada hari Jumat dan dilakukan revisi pada hari Sabtu. Nah.......ternyata, Pak Dion dan krunya tidak bisa melakukan perevisian pada hari Sabtu. Jadi file yang telah diedit, dan diharapkan selesai pada hari Jumat itu, adalah hasil akhir. Entah ada kesalahannya atau tidak, ada kesalahan sedikit atau banyak, itulah film yang pada hari Sabtu malam bakal ditonton bareng!
Ya....akhirnya....saya harus bilang.... ya...gak papa..lah..... Ini toh baru langkah pemanasan. Namun dari pengalaman ini, saya sangat berharap tahun depan bisa kita perbaiki. Scheduling untuk seluruh kru dan pemain jelas sejak awal. Tepat waktu dan sesuai target. Semoga!
Ini adalah story board film kita. Dengan membaca ini dan nonton hasilnya, kita jadi tahu, bagian mana yang harus kita perbaiki dalam sistem kerja kita kelak. (A20)

STORY BOARD
FILM PENDEK UNTUK HALAL BIHALAL
PURI PERMATA REGENCY
Sabtu, 11 Oktober 2008

Catatan harian anak Puri Permata”


· Penggambaran dari google earth, dari angkasa menuju bumi, ke wilayah indonesia, menuju kota surabaya dan sidoarjo dan berakhir di sedati. Lalu penggambaran jalanan di sekitar sedati, sawah, perumahan, ladang, jalanan, dan kawasan dagang.
· Adegan Bella dalam aktivitas berlarian di sawah, pada suatu senja
· Dialog Bella: Betapa indah pemandangan alam desaku. Terima kasih Tuhan atas anugerah-Mu. Semoga orang-orang mau memelihara dan merawatnya.
· Narator Bella seperti membaca buku harian: Namaku Bella. Aku tinggal di kompleks perumahan Puri Permata Regency. (tayangan perumahan Puri Permata) Sebuah komunitas hunian baru di desa Pepe Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya keluargaku mengontrak di kawasan Surabaya. (Foto-foto aktivitas di rumah lama) Semula sulit menerima kenyataan tatkala Papa dan Mama memberitahu bahwa kami akan pindah ke tempat baru, meninggalkan kenangan dan teman sepermainanku. (tayangan sumur-sumur, tanaman kering, debut, dan jalan rusak) Air asin, udara panas, berdebu, tumbuhan banyak yang kering, lingkungan yang asing, banyak orang baru di sekitar kami, itulah kesanku pertama kali tinggal di Puri Permata. Kini....oh...tentu beda! (tayangan sesuai nama-nama anak yang disebut) Aku telah punya banyak teman Ada Mbak Raras, Mbak Ayu, Valent, Krisna, Gagas, Abi, Fais dan teman-teman lain. Kami pun punya aktivitas rutin setiap sabtu dan minggu sore.
Adegan Bella menulis Diary: Hmm..... Diary aku mulai senang berada di rumah baru. Ini adalah kado dari Allah untuk keluarga kami. Papa bekerja keras dan Mama mensuportnya, sehingga kami bisa tinggal di sini. Tidak mengontrak lagi. Diary, aku udah punya banyak teman di sini. Ada Valent, Mbak Ayu dan Mbak Raras. Ada pula Krisna, Reza, Gagas, Bagas, Irsan, Faiz, dan teman-teman lainnya. Kami juga punya aktivitas rutin tiap sabtu dan minggu sore. Kami berlatih kerja sama, kemompakkan, ketelatenan, kepemimpinan melalui berbagai permainan. (Suara Mama: Bella! Bella! Ayo bantu Mama menanam bunga!) Diary, sebentar ya, aku mau bantu Mama dulu. Lokasi perumahan ini memang butuh lebih banyak lagi tanaman, pepohonan, dan bunga-bunga. Kami semua seluruh penghuni harus menanam banyak-banyak agar suasana menjadi lebih sejuk, udara lebih sehat, dan enak dilihat. (sudah dishooting)
· Penggambaran Bella yang sedang asyik menulis di buku harian. Ia dipanggil Mama-nya untuk menanam bunga di depan rumah. Terjadi dialog dan muncullah Bu RT. Mereka berbincang tentang perlunya penananam pepohonan atau bunga di kompleks agar semakin rindang, dan mengurangi hawa panas dan debu. (sudah dishooting)
Bella dipanggil oleh Krisna untuk terlibat dalam permainan outbond. Beberapa mainan dipertontonkan. (sudah dishooting)
Sketsa anak-anak Puri bermain outbond.
Narasi oleh Bella: Diary, Kegiatan OUTBOND ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri, membuka wawasan baru dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, dan bekerja sama dengan orang lain. Melalui berbagai latihan game kami diajar memperoleh pengalaman untuk mandiri dan cakap menyelesaikan atau memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Kami juga belajar untuk berkomunikasi secara efektif. Wah pokoknya masih banyak lagi latihan yang akan kami ikuti. Agar kami dapat meningkatkan dan menggali potensi diri yang belum disadari
.
· Adegan Bella, Raras, dan Valent sedang membaca bersama. Dialog tentang pentingnya membaca dan komitmen untuk mulai mengoleksi buku bacaan mengan menyisihkan uang jajan. (sudah dishooting)
· Tayangan frame cover-cover buku sambil diiringi Narasi oleh Bella: Diary, kami berjanji akan menyisihkan uang jajnj untuk membeli buku, menambah koleksi buku-buku yang memotivasi kami.
· Adegan Bella mencari buku, merasa kehilangan, tapi kemudia menemukan, disimpan, sambil ngomong: Aduh. Di mana ya bukuku, buku itu penting sekali, aku bisa belajar tentang kreativitas dari tokoh ini. Nah, ini dia. Aduuuh, kupikir hilang....”
· HP Bella berbunyi: telepon dari Krisna: (Improvisasi)
· Adegan dialog antara Bella dan Chrisna
· Adegan Chrisna dan Reza membantu bapak-bapak memperbaiki paving, diteruskan sahur bersama.
· Narasi Bella: Demikianlah, Diary, kampung kami sangat semarak, mulai ada program pembangunan kompleks. Aku harap warga Puri Permata Regency semakin hari semakin kompak dan kreatif dalam merancang dan melaksanakan program pemberdayaan potensi warga kompleks, termasuk untuk kami, anak-anak. Kegiatan sholat Taraweh bersama, seryogyanya bisa dikuti oleh lebih banyak orang. Tahun ini masih sepi, Gak tahu ya Diary, kenapa orang-orang enggak sholat taraweh bersama, padahal kalau setiap keluarga, ayah-ibu-anak berangkat sholat bersama, wah...tentu akan lebih indah, lebih menyenangkan, dan bikin hati lebih tentram. Semoga tahun depan lebih semarak lagi. (adegan berangkat sholat taraweh) Oh, ya Diary, aku juga senang kompleks ini dijaga oleh bapak-bapak Satpam yang disiplin dan ramah. Kami memberikan THR juga kepada mereka, semoga mereka dapat menikmat Hari Lebaran di tahun ini dengan sukacita. (adegan pemberian THR) Udah ya Dairy, aku lanjutkan catatan harianku tentang kompleks Puri Permata Regency di tahun depan. Berupa proses pembuatan film panjang untuk peringatan HUT RI ke-64 tahun 2009. Dadaag, Diary.
· Dilanjutkan rekaman ucapan Selamat Idul Fitri dari beberapa keluarga.

Senin, Oktober 06, 2008

Sun Rise from Puri Permata Regency's Corner

Tak harus ke Kuta kucari Sun Rise
Di pojok Puri Permata Regency pun ku temukan ia!
Dari rimbun alang-alang, dan derai angin keras menerpa
Kulihat dan kutangkap segera!
Matahariku!
Di Puri Permata Regency!
Rumah tinggalku!
Oh!

Kamis, Oktober 02, 2008

Jadi Satpam 2 Hari Di Hari Lebaran

Tak ada yang lebih indah dari ini: Warga Puri berpartisipasi menjaga kompleks selama 2 hari ini - 1 dan 2 Oktober -, menggantikan tugas Pak Juri dan Pak Mul yang sedang ambil cuti Lebaran. Di saat yang sama, dari keharusan merayakan Idul Fitri, beberapa bapak dengan rendah hati 'melekan' 2 malam untuk memantau kemanan kompleks kita! Apalagi yang harus kita bilang selain: PROFICIAT! RESPECT FOR U, SIR!!
Sebuah kebanggaan yang menjadi catatan di hari yang Fitri ini, jika para warga mau saling menolong, menyediakan tenaga bagi kepentingan kampung, padahal mereka masih harus merayakan hari bersejarah, hari kemenangan ini bersama dan di antara keluarga!
Haru banget..........!!
Semoga pelayanan kerendahhatian para bapak ini bisa menjadi suluh penyemangat bagi terciptanya harmonisasi kekeluargaan di Puri Permata Regency.

Rabu, Oktober 01, 2008

Foto Suasana Pagi Hari Idul Fitri 2008 di Puri Permata dan Sekitarnya






Suasana tampak sunyi. Sebagian besar keluarga mudik menyambut fajar Idul Fitri di kampung halaman. Ada beberapa beluarga yang masih tinggal di kompleks, dan saat foto diambil mereka sedang sholat id. Yang tertinggal adalah sunyi dan sepi. Hingga perlahan mulai nampak jemaah usai sholat id. Syujur kepada Allah, hari kemenangan telah tiba bagi mereka yang telah berjuang sebulan penuh menahan segala nafsu badani.

Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan batin

Keluarga Adhi, A-20

mengucapkan: