Jumat, September 26, 2008

Kecerdasan Verbal Anak-anak PPR




Kecerdasan Verbal/Linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan inti operasional bahasa dengan jelas. Aspek-aspek utama dari kecerdasan ini ialah komunikasi melalui membaca, menulis, mendengar, dan berbicara berdasarkan kunci kemampuan literasi. Kemampuan untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman sebelumnya, juga merupakan satu komponen penting dari kecerdasan ini.
Orang-orang yang cakap di bidang kecerdasan verbal/ linguistik ini mampu membentuk dan mengenali kata-kata dan pola-polanya dengan penglihatan, pendengaran, dan dalam beberapa kasus persentuhan. Orang-orang yang kuat dalam kecerdasan ini mampu menghasilkan dan menghaluskan bahasa dan mempergunakan banyak bentuk dan formatnya. Di ruang-ruang bermain indoor dan outdoor di Puri Permata Regency, kecerdasan verbal/linguistik anak-anak Puri dirangsang melalui kegiatan bercerita, berdebat, berpidato, dan bersandiwara. Membaca dan merespon berbagai variasi teks, juga menulis bermacam tema esai, cerita, surat, dan lelucon, akan berguna untuk mengembangkan potensi kecerdasan ini. Mereka sudah memulai hal ini. Semoga terus berkembang. (A20)

Kecerdasan Visual Spasial Anak-anak Puri Permata Regency





Menuru Howard Gardner, orang-orang yang memiliki kepintaran visual spasial lebih banyak dipengaruhi otak kanan, yaitu bagian otak yang bertugas memproses ruang. Anak yang cerdas visual tak hanya menggambarkan tapi juga mengkonstruksikan obyek ide di dalam pikiran mereka. Selain itu, kepintaran ini juga memberi kemampuan membedakan dan menemukan berbagai kombinasi atau gradasi warna. Tak heran, anak-anak ini suka sekali mendekorasi kamarnya.
Kecerdasan ini bukan hanya anugerah semata dari Tuhan tapi juga merupakan anugerah yang bisa ditumbuhkan. Asalkan orangtua bisa menstimulasi kemampuan ini melalui beragam kegiatan. Biasanya anak tipe ini sangat menggemari permainan-permainan ‘melihat melalui pikiran’ seperti menggambar atau membayangkan obyek dan permainan acting atau berpura-pura.

Anak-anak Puri Permata perlu dirangsang dengan segala bentuk atau model permainan yang mampu merangsang domain visual spasialnya, agar talenta mereka semakin berkembang. Mainan yang dilakukan oleh mereka seperti dalam foto ini sangat membantu menajamkan kepekaan itu. Baik bermain berpura-pura jadi patung atau acting dan main menyusun puzle dan model-model tak beraturan menjadi bangun rumah, gedung besar, bahkan suatu tata kota.

Perhatikan yang mereka lakukan! Dan andaikan mereka berhadapan dengan masalah di 'depan mata'nya mereka akan terlatih untuk membagi ruang dan mengidentifikasinya sebelum cakap mencari solusinya. (A20)

Kamis, September 25, 2008

Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Anak-anak Puri Permata


Dunia anak adalah dunia bermain tetapi materi pelajaran di sekolah cenderung tidak disajikan lewat permainan. Pemberian materi pelajaran yang jarang diaplikasikan melalui permainan yang mengandung nuansa filsafat pendidikan perlu direvolusi! Karna usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia. Karena dunia pendidikan tidak memberikan kesempatan bagi kreativitas anak, maka kitalah para orang tua yang harus memikirkan solusinya!


Tidak salah jika sebagian anak-anak kita masih menghabiskan waktunya untuk bermain. Yang menjadi masalah adalah berapa banyak permainan yang mereka lakukan itu mampu meningkatkan kecerdasan mereka?




Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi anak-anak untuk sukses belajar di sekolah. Menurut Mbah Howard Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.




Anak-anak Puri Permata Regency bisa mengembangkan 8 kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis/spiritual/eksistensialis.




Kecerdasan Verbal (Bahasa)


Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Oleh karena itu mereka akan sering diajar Pak Adhi untuk belajar mengolah kata menjadi puisi, cerpen, laporan, dll. Lain waktu Pak Rocky akan memantapkan mereka belajar tentang tulisan-tulisan jurnalistik, bikin berita, feature, opini, dan yang penting bisa menerbitkan buletin yang salah satu halamannya berisi full karya mereka. Meski tidak harus menjadi pengarang, mereka bisa belajar banyak dari kisah keberhsilan William Shakespeare, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, dan JK Rowling, yang merupakan tokoh yang berhasil menunjukkan kecerdasan ini hingga puncak, demikian pula para jurnalis hebat, ahli bahasa, sastrawan, orator pasti memiliki kecerdasan ini. Mbak Nita pun bisa mengajari bahasa Inggris pada anak-anak kita.




Kecerdasan Logika/Matematika


Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika. Dalam kegiatan OUTBOND anak-anak Puri Permata akan mempelajari hal-hal ini. Ya... paling tidak mereka bisa belajar tentang pengembangan kompetensi ini dari Madame Currie, Blaise Pascal, atau B.J. Habibie.




Kecerdasan Spasial/Visual


Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, programmer komputer, desainer, arsitek. Anak-anak PPR perlu belajar dengan aktivitas yang tidak jauh dari pelajaran menggambar ini. Tokoh yang dapat diceritakan berkaitan dengan kecerdasan ini, misalnya Picasso, Walt Disney, dan Garin Nugroho.




Kecerdasan Tubuh/Kinestetik


Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas2 seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama. Oleh karena itu latihan tari dan drama dalam rangka peringatan 17 Agustus tempo hari menjadi moment penting bagi mereka untuk mengembangkan kecerdasan ini. Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), dan Susi Susanti bisa menjadi teladan dalam bidang ini. Kecerdasan ini berkaitan dengan pejaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler seperti menari, bermain teater, pantomim. Bu RT dan Mbak Lina bisa mengajari anak-anak semakin prigel menari!




Kecerdasan Musical/Ritmik


Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak. Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Tokoh2 yang sudah mengembangkan kecerdasan ini misalnya Stevie Wonder, Melly Goeslow, dan Titik Puspa. Melalui Pak Dimas yang pintar memainkan beberapa alat musik ini, anak-anak Puri diharapkan terasah pula musikalitasnya. Jika alat musik menjadi kendala, ya....semoga Pan Anwar, Pak Eddy atau big sponshor lain dapat mendedikasikan alat musik untuk keperluan warga. Biar Pak Firman aja yang menjadi 'provokator' untuk menggerakkan orang-orang yang punya duit lebih ini menyumbang alat musik! Semoga tulisan ini dibaca Pak Anwar, Pak Eddy, atau "Dermawan" lain. He..he..he...




Kecerdasan Interpersonal


Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas2 ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn atau sosiologi.Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia. Anak-anak Puri pun bisa mengasah keterampilan ini, apalagi jika aktivitas pemberdayaan diri semakin diaktifkan, tidak hanya dari kegiatan OUTBOND setiap sabtu dan minggu sore.




Kecerdasan Intrapersonal


Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan. Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh2 sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog. Jadi, alangkah pentingnya kegiatan keagamaan di lingkungan kita, agar anak-anak menjadi lebih peka dalam komunikasi intrapersonal ini. Nah, untuk ini biar Pak Budi aja deh yang mendesain program pelatihannya.




Kecerdasan Naturalis/Spiritual/Eksistensial


Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang sebagai sebuah kombinasi dan kesadaran interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan sebuah komponen “nilai” yang ditambahkan padanya.Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan rohaniah, yang menuntun diri kita menjadi manusia yang utuh, berada pada bagian yang paling dalam diri kita. Kecerdasan naturalis/eksistensialis merupakan kecerdasan yang peka terhadap fenomena alam dan lingkungan.




Jadi apa yang harus dilakukan para orang tua Puri Permata Regency sekarang ini? Seyogyanyanlah para orang tua membuka lebar-lebar pintu pengembangan kecerdasan yang tiap anak memiliki kekhasannya masing-masing ini. Seorang anak bisa memiliki satu dominasi kecerdasan atau bahkan lebih dari satu macam kecerdasan.Mari kita kembangkan program-program yang membangun kecerdasan anak-anak kita ini dengan pelbagai macam pelatihan. Biarkanlah mereka bermain, tetapi bermain dengan alat dan cara yang benar!Hidup Puri Permata Regency! Bergairahlah terus membangun diri!! (A20)

Lingkungan Bermain Alami di PPR: Menumbuhkan Nilai-nilai Bermain


Mengapa anak-anak kita memanjat pohon untuk duduk di atas batang pohon dengan risiko jatuh? Mengapa anak-anak berayun-ayun di pagar ketika kita sedang antri permainan di taman hiburan? Mengapa anak-anak menggali dan membuat terowongan kecil di pasir? Ada jawaban logis untuk pertanyaan-pertanyaan ini, yang berhubungan dengan perkembangan anak. Anak suka bermain tidak peduli apakah lingkungannya mendukung bermain, dan mereka akan beradaptasi terhadap lingkungan mereka untuk memuaskan motivasi internal mereka untuk bermain.
Lalu mengapa permainan sangat penting bagi perkembangan anak? Spekulasinya adalah bahwa olahraga dan bermain selama masa kecil akan memberikan stimulus sensorik dan psikologis, yang menghasilkan lebih banyak koneksi syaraf. Pengalaman dianggap sebagai arsitek utama yang membangun otak. Bermain mempengaruhi kepribadian, karakter, dan kemampuan semua anak dan maka dari itu sangat mempengaruhi akan jadi orang dewasa seperti apa mereka. Bermain juga dapat memberikan satu-satunya acara tidak terstruktur dalam keseharian kehidupan anak-anak agar mereka dapat melatih keterampilan sosial bersama teman-teman mereka.
Melalui memberikan kesempatan bermain kepada anak-anak, kita telah menumbuhkan dua nilai penting. Anak-anak sangat suka bermain, dan bermain mempengaruhi bagaimana mereka berkembang. Pertanyaannya adalah, Bagaimana kita menumbuhkan dua nilai utama bermain ini dan memberikan stimulus kepada mereka lewat lingkungan bermain anak-anak?
Pikirkanlah lingkungan bermain luar luangan sebagai ruang di luar ruangan. Pembagian daerah ruangan diperlukan sama seperti di lingkungan dalam gedung. Ruang-ruang ini disebut zona masuk, zona tenang, zona ramai, dan zona aktif; dan zona-zona ditentukan oleh lokasi, batasan, permukaan bermain dan permukaan duduk, penyimpanan, dan mood. Anak-anak terlibat dengan sekeliling mereka dengan bermain, dan keragaman di sekeliling mereka itu akan mendukungan beragam permainan. Desain lingkungan dapat mempengaruhi intensitas, durasi, dan kualitas keterlibatan anak. Lingkungan yang hijau akan menumbuhkan ketaatan dan kelemahlembutan anak: mereka ingin melompat, menjelajah, berfantasi, dan lalu beristirahat dan pulih kembali. Lingkungan dengan berbagai area seperti area yang pribadi, semi-pribadi, dan area berkumpul bersama akan mendorong anak-anak menggunakan indera mereka dan mendorong mereka untuk selalu bergerak.
Integrasikan kegiatan pembelajaran dalam ruangan dengan lingkungan di luar ruangan. Anak-anak lebih suka berada di luar daripada di dalam, dan lingkungan luar ruangan dapat mencapai tujuan belajar yang sama seperti di dalam ruangan. Kenyataannya, efek bermain dan belajar dalam suasana alami adalah sebagai berikut:
- memberi stimulus kepada semua aspek dan tahap perkembangan anak
- memberikan pengalaman multi panca indera
- memberi stimulus kepada permainan informal, pembelajaran pengalaman, dan siklus pembelajaran alami
- memberi stimulus kepada imajinasi dan kreativitas dengan cara yang khusus dan tanpa batas dengan mengintegrasikan anak-anak dari berbagai usia, kemampuan, dan latar belakang etnis dan dengan menolong anak-anak merasa suka terhadap diri mereka sendiri dan hasilnya adalah - meningkatkan kepercayaan diri mereka
- memberikan anak-anak perasaan damai
- menolong anak-anak memahami realitas sistem alam
- menunjukkan prinsip siklus dan proses
- mengajarkan bahwa alam itu bersifat regeneratif
- mendukung teori belajar interdisipliner dan pendidikan lingkungan
- menyediakan suasana yang fleksibel dan mudah disesuaikan
- menimbulkan rasa estetika bagi setiap orang

Tempat bermain alami dapat memberi stimulus kepada imanjinasi anak dan membangkitkan rasa keingintahuan mereka selagi mereka menjelajahi lingkungan fisik dan belajar dalam cara-cara yang jauh melampaui apa yang bisa mereka pelajari di dalam ruangan. Jadi bermain dalam lingkungan alami tidak hanya meingkatkan perkembangan anak tetapi juga adalah lingkungan yang sehat.
Perubahan di lingkungan bermain anak tidak bisa terjadi dalam satu malam, tetapi tentu saja Anda dapat memasukkan perubahan-perubahan mendasar dalam sebuah rencana jangka panjang. Jika Anda melakukan perubahan, rancanglah dari perspektif anak-anak – bukan dari perspektif orang dewasa tentang bagaimana anak seharusnya bermain. Dan ingatlah, waktu bermain bagi anak ini bukan waktu sisa; ini adalah sebuah kelas outdoor - waktu bermain yang bermakna -.

Bermain mempengaruhi kepribadian, karakter, dan kemampuan semua anak dan maka dari itu sangat mempengaruhi akan jadi orang dewasa seperti apa mereka. Oleh karena itu para orang tua Puri Permata Regency seyogyanya mulai serius merancang tempat bermain yang alami bagi anak-anak kita! Ayo segera respon ide ini! Pertumbuhan anak-anak kita cepat dan tak terbatas, tiba-tiba kita akan sadar betapa kita telah ketinggalan karena anak-anak sudah besar, dan kita belum berbuat apa-apa!! (A20)

Setiap Warga Puri Permata Regency Bisa Meng-upload Tulisannya



Mulai hari ini setiap warga PPR dapat mengisi blog kita ini. Semakin banyak yang aktif mengisi, semakin semarak tentunya! Silakan tuangkan setiap pemikiran, ide baru, gagasan-gagasan kreatif untuk pengembangan program bagi warga kompleks. Selamat datang, di wahana maya bagi RT 26 RW 01 Desa Pepe Kecamatan Sedati, sebuah kampung bervisi modern dengan tatanan norma dan etika ketimuran yang tetap terjaga! (A20)