Jumat, Oktober 02, 2009




Tiga mobil PMK (pemadam kebakaran) masuk ke lokasi perumahan Puri Permata Regency (PPR) pada Rabu 30 September 2009. Mobil ini bukan sedang nunut parkir atau menjemput petugas PMK, tapi kesigapan mereka datang hanya untuk memadamkan api yang hampir 5 jam, dari jam 11 siang hingga jam 4 sore, meratakan bukit sampah, menerjang rerimbunan rumput alang-alang setinggi 3 meter di areal rawa timur PPR, persis di sebalah belakang rumah Raras dan Gagas.

Kehebohan yang semula muncul dari Bu Dwi, PPR A 21, karena lidah api telah menjalar masuk rumah melalui lubang ventilasi, mengalir dan memecah suasana, melibatkan hampir seluruh warga yang sedang tidak 'ngantor' hari itu. Tiga mobil PMK pun berdatangaan dengan suara sirine yang makin menghebohkan kawasan Desa Pepe, Kecamatan Sedati.

Bermula dari Mr. X, orang iseng yang membakar kapas sisa di bukit sampah, yang adalah bukan tempat pembuangan sampah resmi, akhirnya lidah api di terik panas siang itu merembet membakar ilalang setinggi 3 meter yang sebagian besar mengering, kena imbas climate change - saat panas makin panas dan makin lama, dan rerumputan di mana-mana mengering. Makin lama kebakaran di lokasi kecil itu pun merembet, menyeruak ilalang, memerahkan hamparan ilalang si kawasan rawa kering, seluas hampir 1 ha itu.

"Saya sampe histeris.... apinya gede dan tinggi banget pas di belakang rumah saya, " demikian ungkap Ivana Kartikasari , nyonya rumah di A21 yang kerap dipanggil Bu Dwi ini. Histerianya bisa dimaklumi, sang suami, Dwi Prasetyo, sang Perwira AL yang sedang studi itu hanya tinggal berdua dengan anak semata wayangnya, Sya. Ia pun berlarian ke sana kemari meminta bantuan para tetangga. Dan banyak selang mulai ditancapkan ke kran paling dekat dari lokasi, di rumahnya, rumah penulis yang kebetulan juga hampir menjadi korban si jago merah, rumah Pak Cholil, dan tetangga dekat. Bekerja sama dengan para ibu lain yang kebetulan di rumah, dan para suami sedang tidak bekerja, dibantu para tukang yang sedang nggarap rumah Pak Sigit, hingga Pak Komarudin, sang Satpam PPR.

Sekitar jam 4 api bisa dipadamkan. Namun sungguh tidak terduga jam 11 tengan malam, ketika para bapak sedang bekerja bakti memasang pagar pembatas dan papan-papan peringatan untuk membuang sampah sembarangan, ditemukan titik api yang masih membakar ilalang dan sempat menyibukkan para bapak untuk mematikannya. Sungguh tidak diduga, meski telah lewat dari 7 jam setelah kembalinya 3 mobil PMK, masih ada bara yang menyala. Bisa dibayangkan seandainya malam itu tidak ada kerja bakti???

Konon peristiwa ini sebenarnya sudah bisa diduga. Pembakaran oleh orang tak dikenal sering kali menghebohkan PPR, hingga asap memenuhi ruang-ruang dan bilik rumah paling dalam. Bukit sampah makin hari makin menggunung. Ketua-ketua RT di kampung sebelah RT 26 (RT PPR) telah dihubungi supaya memperingatkan warganya agar tidak membuang sampah di lokasi lahan tidur. Karena selain kotor, juga tidak sedap dipandang. Bu Kades Pepe pun pernah dilapori perangkat RT PPR, bahkan Camat Sedati pun telah menerima laporan dari warga PPR. Begitulah, laporan tinggan laporan. Janji diumbar dan sampah tetap menggunung. Warga PPR yang sering berpatroli pun dengan tegas sering memperingatkan para pembuang sampah sembarangan ini. Dan peringatan pun mengalir bagai asap yang sebentar mengepul deras dan kemudian lenyap. "Minggu lalu saya sempat mengusir 2 orang yang membuang sampah di situ. Saya suruh ambil dan membawa kembali sekarung sampah itu," tutur Pak Sigit, penghuni rumah A18.

Peristiwa kebakaran pada hari tepat di peringatan G 30 s PKI itu pun menjadi moment berharga bagi warga PPR untuk kembali berjuang mengkomunikasi pikiran-pikiran baik tentang pentingnya kebersihan kepada warga sekitar. Mereka beranggapan, komunikasi paling lembut tetap harus dilakukan, meski sikap cuek dan sikap tidak responsif mereka temui dalam mensosialisasikan pentingnya membuang sampah di tempat yang seharusnya.
Syukur, kebakaran bisa diatasi. Masa panas menghujam bumi sidoarjo yang masih akan dirasakan hingga akhir November nanti tetap direspon dengan hati dingin oleh warga PPR. Senyum dan kesabaran masih menjadi senjata mutakhir untuk menyelesaikan masalah di zaman yang makin menghilangkan keharmonisan antartetangga di bumi Indonesia ini. Peace!

Hikmat berharga atas pengalaman ini adalah dengan mengingatnya sebagai pelajaran hidup yang berharga. Tidak membuang sampah sembarangan. Selalau siap bekerja sama dengan setiap orang untuk hal yang baik, meski dalam kondisi baik atau tidak baik waktunya. Mari kita tetap saling bertolong-tolongan!
Berita terakhir, makin menambah keprihatinan. Saat papan-papan larangan telah ditulis dan dipasang di sepanjang pinggir jalan, tadi siang, Jumat, 2 Oktober 2009, ada oknum yang dengan sengaja membakar rumput alang-alang di kawasan pasca kebakaran rabu sore. Untuk dengan waspada Pak Eddy dan Pak Firman memergoki dan sempat mengejar pelaku. Sayang tak keburu. Demikian informasi terakhir yang telah diterima dari Ibu Ratna Eddy Santoso, Ketua RT 26 RW 01 Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarja.
Hasil rembugan Ketua RT 26 dengan Ibu Kepala Desa Pepe, juga cukup melegakan, karena Bu Kades juga berusaha untuk mengatasi masalah ini agar tidak makin berlarut. Syukur, telah ada inisiatif untuk turun ke lapangan. Mari Bu Kades, kita bersihkan kotoran di desa kita ini. Kami warga PPR akan dengan senang hati mendukung Ibu!! (A20)

Selasa, Agustus 18, 2009

Kelar Sudah Pembuatan Film untuk Peringatan 17 Agustus 2009

Terima kasih anak-anak Puri Permata! Terima kasih Bu Eddy, Pak Rocky, Pak Firman, Pak Rudi, Pak Tiyok, dan Pak Dimas, yang telah membantu terselenggaranya produksi film ke-2 yang dimainkan oleh warga RT 26 RW 01 Desa Pepe - Sedati. Terima kasih atas semua dukungan, sehingga kita bisa nonton bareng pas peringatan 17-an hari Minggu, 16 Agustus lalu.
Film PERANG yang merupaka ajang belajar bagi anak-anak PPR ini memang diperlukan untuk mewadahi talenta mereka dalam bidang seni peran. Dan tidak itu saja. Mereka butuh ajang bergaul dan berinteraksi secara kreatif dalam wadah yang berbeda dan melalui cara yang berbeda. Pembuatan film bersama, juga bisa membuat mereka terlalih kemampuan kerjasamanya. Setiap orang berusaha membantu. Tiap orang berusaha saling mendukung.
Semoga kebiasaan ini bisa kita lanjutkan di tahun depan!
Jadikan kampung kita sebagai kampung PRODUSEN FILM buatan sendiri. Bikin sendiri, dimainkan oleh warga sendiri, dan ditonton sendiri... hahahaha.........
Matur nuwun! (A-20)

Jumat, Januari 30, 2009

Hobby Baru Warga Puri: Memancing di Kompleks Puri!
















Tidak ada perumahan sesemarak PPR barangkali! Ada saja ulah para warga yang dipelopori oleh para bapak ini! Belum habis pembicaraan tentang aktivitas olahraga bulutangkis yang digeber setiap Jumat malam, kegiatan jaga malam tiap 2 minggu sekali yang rame dengan aktivitas maen karambol dan remi multi player, sampek penggorengan pun diangkut ke home base jaga malam untuk menikmati tahu goreng, makanan favorit para bapak plus sambal kecap pedas, lalu kreativitas memanfaatkan lahan tidur (hehe...lahan tidur yang diharap gak bakal bangun untuk seterusnya) untuk areal kolam ikan, sampek kegiatan senam bareng, hingga kini muncul juga aktivitas yang tak kalah menarik, memancing kolam sendiri!
Hehehe....... Di lahan kolam Pak Anwar, Pak Firman dan Pak Eddy, beberapa orang tampak begitu menikmati kegiatan memancing di air keruh, bukan memancing persoalan lho... tapi memancing ikan lele dan patin! Hasil tangkapan pun bisa menyemarakkan melekan hingga dini hari pada saat imlek lalu, 26/01. Perhatikan betapa serius dan nikmatnya, Pak Rocky dan Pak Jinan mengisi malam saat listrik mati dengan menelusuri komunitas baru para ikan di komunitas puri permata regency. Hehehe......
Valent pun dengan bangga mengangkat kailnya yang telah berhasil dicaplok lele. Hmmmm...santapan lesat untuk sebuah kebersamaan.....!!!! (A-20)




Mari Jaga Kesehatan
















Sudah beberapa bulan terakhir setiap pagi saya menyempatkan jalan kaki bolak-balik mengelilingi Puri Permata Regency. Kadang jika semangat bisa sampai 5 pp, tapi lebih sering hanya 3 pp. Dan lebih sering lagi tidak lagi dari ujung rumah Mas Yani sampai ke ujung rumah Pak Rudi, tapi hanya separoh - sampai depan rumah Pak Eko, udah merasa capek. Ya... makin lama bukan makin semangat tapi makin kendor. Inilah tantangan yang harus saya hadapi. Lebih sulit menghadapi tantangan yang muncul dalam diri sendiri, karena lebih sering berkompromi. Moga dengan menulis ini saya jadi tambah semangat, dan lebh berani lagi untuk tanpa kompromi dengan diri sendiri.
Minggu, 18 Januari 2009 lalu, keluarga Puri Permata Regency untuk kali pertama mengadakan senam massal. Wah..sungguh menarik, mengharukan, dan sungguh nampak spirit yang melebur dalam gerakan aerobik yang dipimpin sang pelatih.
Moga ini menjadi trend baru, olah raga yang mulai memasyarakat di antara warga PPR. Setelah badminton yang rutin diadakan oleh para bapak pada setiap hari Jumat malam.
Mari kita terus jaga kesehatan, yang berarti juga menjaga ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan kepekaan rasa. (A-20)





Kamis, November 13, 2008

Sungguh mengasyikkan Liburan ke pantai








...Cihuiiiiii........bermain air bersama Abi........








.........Asyik........bermain pasir bersama............


Rekreasi ke Pasir Putih........
Wow.....merupakan ide dan rencana rekreasi yang sangat menarik, khususnya untuk keluarga kami.
Terlebih lagi rekreasi ke Pasir putih tersebut, mengingatkan keluarga kami pada acara Halal Bihalal yang dilakukan pada awal November di Pantai Prigi (Pasir Putih)- Tulungagung.
Di Pantai Prigi (PasirPutih) seluruh keluarga besar ayah saya berkumpul dengan menggelar tikar, ngobrol bersama, makan bersama, bermain pasir, air, dsb.
Pengalaman tersebut juga merupakan pengalaman pertama putri kami yaitu pengenalan terhadap alam khususnya pantai.
Dimana di pantai selain Icha bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan, dia juga sangat menikmati liburan tersebut dengan bebas bermain bersama kami baik dengan media pasir dan air.
Dan sepulangnya dari Prigi, Icha selalu menceritakan pengalaman pertamanya tersebut kepada saudara-saudaranya, sungguh hal yang tidak akan dia lupakan, dan dia berharap ada kesempatan lagi untuk bermain di pantai.
Pucuk DicintaUlam Tiba........
Muncullah rencana keluarga besar Puri Permata Regency ke Pasir Putih......dan Icha sangat antusias mendengarnya......
Rekreasi.........
Selain untuk menghilangkan kepenatan dalam rutinitas keseharian, juga bisa mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan.
Dan acara keluarga besar Puri Permata Regency ke Pantai Pasir Putih akhir November nanti, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada warga Puri Permata Regency untuk lebih merasakan bersamaan, mempererat tali persaudaraan.
Semoga warga Puri Permata Regency, manjadi warga yang rukun, saling membantu, tidak ada perselisihan satu sama lain, aman tentram, dan damai.
A-11

Selasa, November 11, 2008

Tour de Pasir Putih, Ah...Menyesal Saya Tidak Bisa Ikut!




Menyesal sekali saya tidak bisa ikut Tour-nya warga PPR. Ya mau gimana lagi, lha wong tugas kantor! Lebih penting demi asap dapur terus mengepul. Memang kegiatan berwisata berdasar survey itu sangat dianjurkan oleh para dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesehatan.
Liburan adalah waktu yang paling banyak ditunggu setiap orang walaupun untuk liburan banyak hal yang bisa dilakukan dari mulai yang sederhana sampai liburan yang memakan biaya tinggi. Tetapi hal itu bukanlah tujuan utama dari liburan, tujuan utamanya adalah kesehatan.
Suatu penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan baik ibu rumah tangga maupun wanita kerja yang mengambil liburan memiliki peningkatan signifikan dalam penurunan serangan jantung.
Para pekerja dilaporkan lebih tertarik dan berbagi kegiatan dengan pasangan dan anak-anak mereka. Ada sesuatu yang mengandung unsur-unsur pengobatan keluar dari rutinitas sehari-hari dan menikmati lingkungan berbeda. Setiap liburan memiliki manfaat unik. Bagi beberapa orang, paket liburan satu minggu yang diatur dapat memiliki keuntungan tahan lama. Kadang-kadang suatu perjalanan adalah suatu eksplorasi perjuangan dan orang mengubah cara mereka memandang diri dan keadaan sulit mereka di rumah. Jadi, siapkan diri Anda dan selamat berlibur...
Hari Sabtu-Minggu, 29-30 yang akan datang beberapa keluarga PPR akan mengadakan Tour de Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pantai yang dikenal karena hamparan pasirnya yang putih itu tidak hanya menarik wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Secara morfologis pantai inipun terbilang unik. Topografinya melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan, membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah utara, wisatawan dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di pinggir pantai. Di belakangnya, rimbunan hutan menyajikan kesejukan tersendiri.
Pantai Pasir Putih ini merupakan salah satu tujuan wisata pantai andalan bagi Provinsi Jawa Timur. Mengapa? Karena karena letaknya yang strategis, yaitu di pinggiran jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang ingin menuju ke Bali (dari Surabaya), atau menuju Gunung Bromo (dari Banyuwangi), biasanya mampir untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang disuguhkan, terutama menikmati eloknya matahari terbenam (sunset).
Keistimewaan berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut. Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering diadakan untuk memuaskan para wisatawan.
Sayangnya sekarang sudah bulan November, karena pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan kepala lembu ke tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan. Pada upacara ini tak jarang diadakan pementasan musik ”Gandrung”, yaitu musik tradisional yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya Untuk pengunjung yang belum mahir berenang, di sekitar lokasi pantai terdapat banyak penyewaan ban-pelampung untuk bermain-main di tengah laut. Wisatawan juga dapat menyewa perahu yang dilengkapi kotak-kaca untuk menyaksikan pemandangan bawah laut. Nah ini yang harus dicoba! Jangan sampai melewatkan aktivitas ini sebelum pelang balik ke PPR. Rasanya gak lengkap tanpa melihat bawah laut dengan kotak kaca.

Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi, musholla, dan beberapa tempat untuk beristirahat berupa bangku beton yang biasanya dekat dengan para penjaja makanan. Di tempat ini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti replika perahu serta hiasan dan aksesoris dari kerang. Jangan lupa ya BU RT saya dibawain oleh-oleh ini, karena saya gak bisa ikut. Hehehehe...........
Keluarga PPR akan menginap di penginapan di sekitar lokasi. Tetapi kalau ingin berkemah, ada juga area khusus untuk berkemah. Jadi jangan lupa bawa tenda, ya persiapan barangkali ingin berkemah, menikmati efek semilir angin dari arah laut.
Jangan lupa, selalu membawa bekal seperti roti dan minuman air putih dalam tas Anda. Demi pengehmatan. Selain lebih sehat, Andapun terhindar dari jajan yang tidak perlu. Bawalah uang saku sesuai dengan budget Anda. Tidak perlu mengutang ah... jika hanya untuk wisata. Bawa seadanya! Dan tetap catat semua pengeluaran Anda selama perjalanan dari awal hingga akhir.
Selamat mempersiapkan diri! Selamat berwisata! (dikutip dari berbagai sumber-A20)

Senin, November 03, 2008

Para Ibu Pengajian, Sang Anak Bermain Di Sepanjang Jalan Kompleks

Dari pada bermain, berkejar-kejaran di malam hari, bercanda kelewat batas, anak-anak PPR pun action pasang tampang menarik, untuk dokumentasi blog, sementara sang Ibu sedang pengajian di rumah Keluarga Firman, pada Kamis lalu (30/10). Inilah tampang anak-anak kita. Syukur kita memiliki lahan hunian yang cukup eksklusif. Cukup aman bagi mereka untuk bermain di sepanjang jalan, meski kadang di luar pantauan ortu.

Pengajian Rutin Dwimingguan

Syukur, aktivitas kompleks terus terpelihara, bertumbuh, dan mampu menyemarakkan suasana interaksi antarwarga. Pengajian rutin dwimingguan pun lancar. Kamis, 30 Oktober lalu, berlangsung di rumah Keluarga Firman, A-12. Sebagian ibu-ibu tampak menggunakan seragam pengajian, wah menarik sekali. Seiring lantunan ayat-ayat Firman Tuhan yang mampu menarik setiap warga untuk menggiatkan ibadahnya.

Selasa, Oktober 28, 2008

Salam dari Bu RT


Hai warga Puri, mari bangun kompleks kita. Jangan malas! Mari saling bantu-membantu! Saling tolong-menolong! Mari guyub! Apa yang kurang, mari kita perbaiki! Setiap orang berusaha saling mengisi! Yang punya keterampilan, ayo berkreasi mewujudnyatakan 'kebisaan'itu agar bisa menjadi berkat bagi orang lain! Jangan sampai ada perpecahan! Hindari munculnya 'gang-gang'-an! Semua adalah sama di mata Allah! Selama kita hidup kita masih saling membutuhkan. (A8)

Kamis, Oktober 23, 2008

penghijauan

Setuju sekali........

Penghijauan memang perlu digalakkan, karena selain untuk merindangkan, menyejukkan lingkungan, pohon2 atau tanaman perlu untuk mengurangi polusi.......dan untuk di kawasan PPR, polusi debulah yang sampai saat ini masih sangat dirasakan cukup mengganggu oleh warga PPR.

Tapi perlu diingat, untuk menempatkan sebuah pohon, perlu adanya lahan untuk tempat pohon tersebut berdiri dan kedalaman tanah, sedangkan di kawasan PPR lebar jalan yang ada kurang lebih 6 m, sedangkan trotor sendiri kurang lebih 50 cm dan dibawah trotoar terdapat selokan padahal untuk menanam pohon besar perlu kedalaman tertentu. Sebagai wacana saya coba berikan ilustrasi penempatan pohon seharusnya di trotoar.

















































Rabu, Oktober 22, 2008

Pohon Sono atau Angsana di PPR . . . siapa ingin?






Pernah lihat pepohonan sono atau angsana di kawasan jalan Walikota Mustajab dan kawasan industri SIER di Rungkut? Betapa rindangnya? Betapa indahnya? Betapa ayem dan nyamannya meski terik matahari bersinar kuat menohok bumi kita!
Saat ini siapa yang tidak merasa gerah dan panas di siang hari? Malam pun hawa terasa panas, udara bikin gerah, apalagi siang!
Semua orang mulai akrab dengan istilah Global Warming atau Pemanasan Global. Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Lalu apa kaitannya dengan pohon sono????
Saya bermimpi, hunian kita ini akan terasa indah dan nyaman jika kita mau menanam pohon sono! Saya membanyangkan di hampir setiap rumah, di bagian depan, dekat jalan, ditanamlah pohon sono. Beberapa tahun kemudia tatkala semua orang sambat dengan udara panas, barangkali kita bisa nyaman duduk-duduk di depan rumah kita karena pepohonan sono berjejer rapi di sepanjang tepi jalan perumahan kita. Apakah itu hanya sekadar mimpi?? Apakah itu tidak mungkin terjadi??
Saya ingin memiliki keluarga, yang selalu ramah menyapa orang yang lewat jalan depan rumah. Oleh karena itu di depan rumah harus ada naungan pohon yang rindang. Saya ingin setiap keluarga di PPR suka bercengkrama meski siang hari di depan rumah, karena ada pohon rindang yang menaungi. Ketika setiap orang mulai merasa santai dan nyaman tinggal di rumah dan kompleks perumahannya, lalu setiap orang mulai senang berinteraksi, tak ada lagi sepi, tak ada lagi egoisme yang membuat diri menjadi eksklusive karena terlalu sering berdiam dalam rumah, di kesejukan AC. menghindari panas terik matahari. Keengganan untuk bergaul itu bakal sirna kalau ada pepohonan di sepanjang PPR tercinta kita. Mungkinkah itu?????? (A20)

Senin, Oktober 20, 2008

Tawaran Bantuan Pembangunan Sudetan buat Kampung Kita

Permasalahan sudetan di kampung kita belum terselesaikan sampai detik ini. Developer sialan (BSB) beserta kroni2nya sudah hilang seperti ditelan bumi. Sementara warga PPR sendiri sepertinya sudah mulai lupa.
Meski dampaknya belum terasa, setiap warga PPR pasti merasa resah sekaligus was-was. Kekhawatiran itulah yang secara tidak sengaja sempat saya diskusikan dengan salah seorang anggota DPRD Jatim. Alhamdulillah, ternyata dia memberi solusi yang sekiranya perlu dipertimbangkan masak-masak oleh warga PPR.
Si anggota DPRD itu memberi saran kepada saya untuk mengajukan proposal pengerjaan sudetan di kampung kita paling lambat 1 November. Dia berjanji bakal meneruskan proposal itu untuk dimasukkan ke Pemprov Jatim. Katanya, di Pemprov memang ada alokasi anggaran untuk kesejahteraan masyarakat. Syaratnya, tidak boleh untuk pembangunan tempat ibadah (masjid, gereja, pura, dll).
Saya sempat memancing si anggota DPRD itu dengan pertanyaan apakah bantuan itu memiliki tendensi tertentu? Seperti kewajiban memberi suara kepadanya atau partainya. Maklum, Pemilu sudah hampir dekat. Apalagi, seperti yang saya dengar, di beberapa tempat sampai ada perjanjian tertentu. Seperti, warga diwajibkan membuat pernyataan tertulis bakal mencoblos yang bersangkutan.
"Tidak. Tidak perlu seperti itu! Saya tidak memaksa warga kampung Anda memilih saya pada Pemilu 2009 nanti," ujarnya menyakinkan saya.
Saya belum bisa memberi kepastian. Sebab, semua ini terserah kepada warga PPR. Yang pasti, si anggota DPRD tadi meminta agar proposalnya dibuat secepat mungkin, sebelum 1 November. Bagaimana? (A11)

Undangan untuk Berpartisipasi Menulis di Blog Kita


Sampai hari ini, Senin, 20 Oktober 2008, undangan menulis bagi seluruh warga PPR, belum disambut baik. Barangkali bisa dimengerti, alasan utama adalah tidak banyak warga yang pada saat bekerja di kantor berhadapan dengan laptop atau PC. Atau jika iya, maka tidak selalu laptop dan PC dalam kondisi ON. Atau jika selalu ON, barangkali pekerjaan sangat banyak sehingga tidak dapat menyisihkan waktu untuk sedikit menulis. Atau jika sudah menulis, mungkin belum ada kesempatan meng-upload tulisan dan foto-foto yang dipunyainya. Oke, tidak masalah atau tepatnya tidak bakal menjadi masalah besar.

Kita masih punya waktu banyak untuk mensosialisasikan web blog kita kepada para tetangga. Dan masih ada pula kesempatan untuk memperkenalkan blog itu kepada anak-anak kita. Yang penting pada hari ini, kita semua sudah merasa bahwa, komunitas di dunia maya ini dibutuhkan. Nah, jika kebutuhan itu ada, maka berikutnya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil jika, tingkat partisipasi menulis blog ini semakin tinggi. Warga punya kebanggaan bahwa kita telah hadir dalam percaturan di era cyber space ini. Kompleks kita telah tercatat dalam search enggine mana pun, dan setiap orang di muka bumi ini dapat mengkaksesnya meski hanya mereka yang bisa bahasa indonesia saja. Ketika PPR sebagai sebuah hunian dan RT, telah mampu memanfaatkannya sebagai media komunikasi, itu saja sebenarnya sudah cukup. Toh, waktu masih terus berjalan.

Jadi apa yang sebaiknya Anda lakukan sekarang menyikapi perkembangan web blog ini dan pentingnya bagi kualitas interaksi kita kelak??

Ya..paling tidak...mulai menulislah........mulailah membuat catatan untuk kegiatan yang tampaknya menarik diberitakan. Apa pun yang kadang lepas dari kaca mata warga lain dan Anda ketahui, tulislah itu! Sampaikan opini Anda! Kadang kita bisa hadir di aktivitas bercengkerama di balai RT, atau di dipan depan rumah Pak Anwar atau di pos satpam. Kadang energi kita sudah tinggal sedikit, sehingga untuk bercengkerama dengan keluarga pun hanya bisa kita lakukan di dalam kamar tidur.

Selamat berbagi cerita. Ketika Anda mulai menulis untuk web blog kita ini, ingatlah bahwa berita Anda itu kelak akan mewarnai perjalanan sejarah kompleks PPR kita! (A20)

Selasa, Oktober 14, 2008

Kompleks Kita Belum Aman!

Rumah B-23 yang masih kosong tampaknya sering dijadikan jalan tembus menuju Pulungan. Efek dari dibangunnya rumah di timur PPR adalah tanah diurug tinggi dan tembok B-23 pun hanya sebatas dada. Rupanya kondisi ini sering dimanfaatkan oleh beberapa anak - remaja - pemuda untuk akses cepat dengan melompatinya. Ini sungguh kondisi rawan! Kebiasaan itu harus segera dihentikan!

Senin, Oktober 13, 2008

PPR Menuju Kampung Bervisi Masa Depan



Tulisan Indra Sanjaya yang pernah dimuat di harian Suara Merdeka, tanggal 11-Nov-2007 halaman 20 ini barangkali bisa menginspirasi kita warga PPR untuk mulai didiskusikan dalam perbincangan santai. Ini menindaklanjuti wacana yang telah bergulir, entah siapa yang memulai: di antaranya ada Pak Johan, Mas Didin, Pak Firman, Pak Rocky, dan entah siapa lagi.


Akhir-akhir ini, kita sering mendengar istilah RT/RWnet yang dipopulerkan oleh bapak Onno W. Purbo, mantan dosen ITB. RT/RWnet merupakan sarana membagi akses internet untuk perumahan (antar tetangga) agar biaya akses bisa ditekan tetapi tetap mendapatkan internet berkecepatan cukup. Apakah anda sudah mengetahui bahwa RT/RWnet bukan sekedar internet?
Kita dapat memanfaatkan jaringan ini untuk sarana komunikasi terpadu untuk warga, misalnya telepon setempat (mirip PABX), papan pengumuman elektronik, atau bahkan untuk kamera keamanan di semua sudut perumahan.
Ada dua media penghantar untuk jaringan ini yaitu wireless dan kabel. Instalasi wireless menjadi favorit dalam RT/RWnet saat ini, karena pemasangannya mudah dan cepat. Kabel merupakan media yang paling bagus, tetapi paling menyulitkan dalam instalasi.
Bagi “calon perumahan” (perumahan yang dalam tahap pembangunan), dianjurkan menggunakan infrastruktur kabel. Ada dua tipe jaringan kabel yang perangkatnya (master dan client) cukup banyak di pasaran, yaitu DSL (data “menumpang” di suara/telepon) atau menggunakan kabel jaringan (UTP atau STP).
Jika menggunakan kabel jaringan, telepon antar tetangga yang dapat digunakan adalah IP Phone atau software seperti SJPhone atau Skype.
Seperti yang kini digunakan oleh Telkom, DSL merupakan teknik melewatkan data via jaringan telepon biasa. Diperlukan sentral telepon PABX dan switch DSL di pusat, dan modem DSL di tiap rumah.
Banyak ragam dan jenis perangkat wireless saat ini. Selain harganya yang semakin murah, mudah diperoleh, dan instalasi yang tidak sulit, perangkat wireless pada frekuensi 2.4GHz tidak diperlukan ijin asal tidak mengganggu pengguna yang lain. Kecepatan tertinggi wireless saat ini sudah hampir menyamai kecepatan kabel Fast Ethernet.


Media Komunikasi Antar Warga
Kita belum tentu dapat berkomunikasi dengan tetangga setiap hari. Cukup menyediakan satu server untuk pusat pesan, pengumuman dan komunikasi lain antar tetangga atau dari pengurus RT/RW dapat disampaikan dengan lengkap di sini.
Dengan beberapa modifikasi, telepon, Video Call, atau bahkan Video Conference dari internet (luar jaringan RT/RWnet) dapat dilakukan tanpa kesulitan.


Memperketat Keamanan
Bagi perumahan yang menggunakan gerbang tunggal dan dijaga petugas keamanan, penambahan kamera berbasis IP (IP cam) sangat membantu mengawasi keluar masuknya tamu di saat yang dibutuhkan. Dokumentasi tamu yang keluar masuk dan pengawasan sudut-sudut rawan perumahan oleh “webcam” akan menjadi lebih menarik jika dapat diakses dari tempat kerja “sang pemilik rumah” melalui internet. Petugas keamanan dapat melakukan konfirmasi via “telepon lokal perumahan” jika ada tamu atau sesuatu yang dicurigai. Bahkan di saat genting, pemilik rumah yang berada di luar rumah bisa dihubungi dan dimintai konfirmasi tentang tamu atau kondisi di rumahnya dengan ditampilkan live di webcam.


Agar Anak betah di rumah
Anak-anak pun dapat memiliki komunitas “game online” dengan para tetangganya. Cukup banyak permainan komputer yang bisa terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Game online dari rumah cukup dapat mengurangi kekhawatiran orang tua berkaitan dengan hal-hal yang tidak diinginkan.
Masih banyak hal-hal lain yang bisa diaplikasikan pada jaringan komputer antar tetangga ini. Perkembangan yang pesat dibidang Teknologi Informasi akan memanfaatkan semua yang berhubungan dengan IP agar dapat berjalan secara efisien dan terintegrasi satu sama lain.


Nah, bagaimana perkembangan wacana ini selanjutnya?

Untuk sebuah perumahan yang bervisi masa depan, bicara soal teknologi yang sangat maju dan jauh dari kondisi keterbatasan kita saat ini, adalah sah-sah saja. Dan itu perlu dilakukan! (A-20)


Catatan:
Paket Exclusive: Senao ECB3220,Omni 15db Hyperlink,Box AP Rp2.785.000area coverage diatas 4KM2.
Paket Menengah:Senao SL2611,Omni 15db Finetic,Box AP, Rp 2.185.000area coverage 3-4KM3.
Paket Ekonomis: Edimax Broadbandrouter BR6204WG,Omni Lokal 20db,Box AP, Rp1.485.000,area coverage 1-2KM
BONUS: Panduan Manual Instalasi & Software
CP: 031-70419098www.netkom-wifi.com

(sumber: netkom store)

Minal Aidzin Wal Fa’idzin 1429 H





Betapa indahnya jika semua saling berbagi! Betapa indahnya jika semua mau merendah hati untuk saling bermaafan. Dan itu terjadi di hari Sabtu, 11 Oktober 2008 di kompleks perumahan Puri Permata Regency. Seluruh warga tumpah ruah, bersilatuhrami saling memberi salam dan maaf untuk kesalahan di masa lalu. Semua menjadi segar kembali. Semoga ini menjadi hari baru, fajar baru, spirit baru, dan moment baru bagi seluruh warga, bahwa kita hidup berdampingan untuk seluruh sisa usia kita, perlu saling bertegur sapa, saling mengingatkan, saling menguatkan, saling membantu, saling mendukung, untuk terwujudnya hidup harmonis dan sejahtera lahir batin.
Makanan yang limpah ruah itu adalah wujud sejahtera dan terpeliharanya kita. Jangan lupa bahwa masih ada saudara yang perlu ditilik karena berduka untuk siasati menyambung hidup di hari berikutnya. Mari terus peduli dan terus mau berbagi. Ketika rezeki telah dan terus mengalir untuk kita, adalah waktu berikutnya bagi kita untuk mengalirkannya bagi mereka yang membutuhkannya.
Terima kasih kepada seluruh warga yang telah 'repot' melaksanakan dan mensukseskan terselenggaranya acara Halal Bihalal warga PPR. Terima kasih pula pada seluruh team work production house Puri Permata Regency yang telah berhasil merampungkan produksi pertama film semi dokumentasi "Catatan Anak Puri Permata Regency", yang pada malam itu menjadi salah satu acara utama warga, Nonton Bersama film karya sendiri. Lepas dari banyak kekurangan yang ada, ini telah mampu mencerminkan bahwa, kita bisa menghasilkan karya yang melebihi ekspektasi kita, karena kita telah bersinergi menjadi satu tim yang solid dan kompak!

Bravo PPR! Mari terus saling "menjaga hati!"

Salam hangat selalu! (A20)

Jumat, Oktober 10, 2008

Undangan Halal-bihalal dan Silahturrahim RT 26 RW 01 Desa Pepe


Kepada Yth: Seluruh Warga RT 26 RW 01 Desa Pepe
Perihal: Undangan Silaturahmi/Halal Bihalal dalam Rangka Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1429H


Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu,
Kami mengundang segenap warga RT 26 RW 01 Perumahan Puri Permata Regency untuk menghadiri acara silaturahmi/halal bihalal dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri 1429H yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Sabtu, 11 Oktober 2008
Tempat: Balai RT 26 RW 01 PPR Pepe Sedati

Pukul: 19.00 WIB s/d selesai
Acara: 1. Silaturahmi/Halal Bihalal

2. Nonton Film Produksi RT 26
3. Makan Malam yang disajikan secara spontan oleh para Ibu
4. Karaoke
Demikian, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/Sdri kami ucapkan terima kasih.

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu,
Pengurus RT 26 RW 01 Desa Pepe

Kamis, Oktober 09, 2008

Lembur Demi Halal bi Halal


Badan capek setelah seharian kerja tak terasa bagi Pak Budi. Mata mulai mengantuk juga langsung hilang begitu sampai di Balai RT. Ditemani Bapak-Bapak yang lain (meski lebih banyak yang asyik ngobrol ketimbang membantu), Pak Budi mengeluarkan kreasinya mempersiapkan dekorasi untuk acara Halal bi Halal warga PPR yang rencananya dilangsungkan Sabtu (11/10). Tak terhitung sudah berapa banyak hasil kreasi seni yang disumbangkan Pak Budi. Hampir setiap ada kegiatan warga PPR, beliau selalu berinisiatif. Bahkan, sebelum yang lain memikirkan itu, dia sudah siap lebih dulu dengan konsep, tenaga dan bahan. Termasuk menghadapi acara Halal bi Halal pertama warga PPR ini. Terus berkarya Pak Budi! Kami berterima kasih padamu..........(A11)

LAHAN CIKAL BAKAL PPR DARI KETINGGIAN 200 M SAMPAI 10 KM






Anda bisa menemukan cikal bakal lahan rumah Anda? Mana SDN Pepe? Mana Chandra Mas? Mana Sedati Asri? Mana pula Juanda? Mana tanah masa depan kita? (A20)